posted by konsultanbumdes on December 5, 2023

Menjelaskan mengenai masalah usaha Bumdes dan cara mengembangkannya. Setelah pengurus BUMDes dilantik dan dibentuk, satu persoalan yang siap menghadang adalah bagaimana cara mengembangkan usaha BUMDes.

Apalagi jika BUMDes belum memiliki unit usaha, bahkan malah baru saja BUMDesnya berdiri Itulah mengapa pentingnya Musyawarah Desa (Musdes) juga memikirkan untuk menyusun rencana strategis BUMDes Termasuk di dalamnya rencana pendirian unit usaha ataupun pengembangan unit usaha BUMDes.

Ketika BUMDes sudah berdiri maka pengurus BUMDes telah memiliki pemahaman mengenai karakter. Selain itu juga strategi pengembangan BUMDes, maka akan dengan mudah memiliki strategi cara mengembangkan usaha BUMDes.

Namun, jika pengurus BUMDes yang aktif, terlebih pelaksana operasional tidak memahami pola pengembangan BUMDes maka memerlukan proses pelatihan pendampingan BUMDes terlebih dahulu Cara mengembangkan usaha BUMDes merupakan salah satu kurikulum dalam TOT Pendamping BUMDes yang oleh Bumdes.id secara reguler di Sekolah BUMDes.

Masalah yang sering ada dalam proses cara mengembangkan usaha BUMDes Pengurus BUMDes terlalu berfokus pada potensi usaha dari desa lain, sehingga cenderung untuk melakukan ATM (amati, tiru dan modifikasi) Dalam proses bisnis, hal ini sah-sah saja, namun ketika masuk ke dalam proses usaha BUMDes dan desa maka dapat berakibat fatal

Jika BUMDes terlalu mengekor pada potensi desa lain lalu meniru mendirikannya. Maka akan berfokus pada pengembangan sektor usaha dan potensi desa lain. Cara mengembangkan usaha BUMDes pertama-tama adalah fokus pada potensi sektor usaha di desanya.

Masalah selanjutnya adalah pengurus BUMDes seringkali memiliki banyak alasan seperti: tidak menemukan potensi usaha untuk berkembang, atau lebih mudah meniru unit usaha dari desa lain dan kemudian menginjeksikan pada desanya.

Padahal nih, belum tentu unit usaha yang sukses di desa lain ketika meniru akan sukses juga di desa kita. Sementara potensi-potensi usaha yang ada di desa belum mengebangkan dengan baik.

Jika pengurus BUMDes berhasil mengidentifikasi potensi-potensi usaha, maka tinggal menyusun rencana strategis hingga komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

Jikalau sudah mengerjakan dan kemudian gagal, maka pengurus BUMDes tinggal melakukan evaluasi dan terus menerus memperbaiki sampai unit usaha berhasil memberikan manfaat.

Tahapan Cara Mengembangkan Usaha BUMDes:

Pada pelatihan ToT Pendamping BUMDes oleh Bumdes.id, peserta akan mengidentifikasi potensi usaha sebelum mendirikan unit usaha.

Potensi usaha ini meliputi identifikasi bentang alam desa hingga bentang hidup. Percayalah potensi ini setiap desa memiliki potensi yang berbeda satu sama lain, walaupun sama-sama tinggal di dalam kabupaten atau provinsi yang sama.

Pada proses selanjutnya potensi-potensi ini kemudian untuk memetakan dalam sebuah kertas kerja analisis kelebihan, kekurangan serta peta analisis SWOT untuk menyusun rencana strategis.

Termasuk di dalamnya analisis keuangan dalam bentuk penyusunan modal yang membutuhkan, operasionalkan hingga proyeksi pendapatan. Analisis keuangan ini harus melakukan dengan sharing bersama BUMDes sukses yang telah memiliki unit usaha beromset miliaran.

Pada pendampingan ToT BUMDes yang diadakan oleh Bumdes.id, para peserta akan melakukan praktek langsung dibawah supervisi konsultan Bumdes.id, para direktur BUMDes sukses yang menjadi pemateri serta beberapa kepala desa/lurah yang sukses menyusun unit usaha.

BUMDes bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.

Selain itu, BUMDes juga bertujuan untuk mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga, menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.

Sayangnya, terdapat beberapa permasalahan yang diidentifikasi selama berjalannya BUMDes seperti manajemen pengelolaan produk, permodalan, SDM yang kurang terampil, pemasaran, pemenuhan standar kesehatan dan produk halal, akuntansi dan perpajakan, serta investasi.

Selain itu, BUMDes juga butuh keunggulan kompetitif atau dalam hal ini BUMDes harus unggul dibanding kompetitor melalui karakteristik serta sumber daya yang dikelolanya.

Hal ini perlu dilakukan oleh BUMDes dalam rangka mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri. Oleh karena itu, BUMDes perlu mengembangkan suatu strategi yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.

Namun, pentingnya pengelolaan BUMDes di daerah kadang belum disadari oleh BUMDes atau bahkan oleh pemerintah daerah itu sendiri. Salah satu upaya pemerintah daerah dalam mengelola, mengatur dan membuat strategi pengembangan BUMDes yang berdaya saing adalah dengan membuat strategi pengembangan model tetrapreneur. 

Tulis Komentar