posted by admin on February 6, 2012

Pernah dengar pepatah di dunia barat : "Failing to Plan is Planning to Fail"? Kira-kira artinya "perencanaan yang tidak tepat/benar sama dengan merencanakan kegagalan".

Ungkapan diatas menekankan pentingnya perencanaan dalam segala hal. Suatu project, sekecil apapun mengharuskan perencanaan yang benar untuk memastikan keberhasilannya.

Project itu apa sih? Project adalah kegiatan yang memiliki rentang waktu tertentu (ada awal ada akhir), memiliki tujuan akhir yang jelas serta memiliki nilai tambah atau membawa perubahan.

Jika anda sudah sangat nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak hendak lebih maju lagi, anda tidak perlu pusing-pusing dengan istilah project. Pertanyaanya mungkin, apakah anda yakin bahwa keadaan sekarang akan terus seperti ini? Saat orang lain terus berpacu untuk maju anda akan tertinggal, setiap detiknya.

Konsep Project Management diperkenalkan untuk memastikan perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan sumber daya dilakukan dengan benar sehingga suatu project bisa berhasil.

Secara garis besar ada 5 proses pada Project Management :

1. Initiation : Menentukan cakupan (scope) dari project, serta studi apakah memang suatu project layak dilakukan.

2. Planning & Design : Setelah inisiasi, project dibuat perencanaan detailnya. Fokus perencanaan adalah waktu, biaya dan sumber daya. Perencanaan harus dibuat sedetil mungkin sehingga dapat memetakan resiko-resiko yang mungkin muncul. Dengan memetakan resiko yang muncul diharapkan langkah antisipasi dapat ditentukan diawal. Nothing is called accident.

3. Executing : Saatnya action! setiap detail rencana dilakukan ditahap ini.

4. Monitoring & Controlling : Untuk memastikan bahwa eksekusi rencana berjalan sesuai target. Jika ada rencana yang dinilai tidak berjalan baik, maka pada proses ini anda dapat memberlakukan backup plan.

5. Closing : Seperti disebutkan sebelumnya, project memiliki batas waktu, maka inilah waktu untuk serah terima project.