posted by Syncore on December 7, 2023

Setelah mengetahui terkait dengan layanan yang ditetapkan di TPSA Bagendung, Pak Tito selaku pakar BLUD melakukan pengamatan secara langsung proses pembuatan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai layanan utama yang ada di TPSA Bagendung.

Pengamatan proses pembuatan BBJP ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan BBJP tersebut. Aktivitas-aktivitas ini nantinya akan menimbulkan biaya-biaya sebagai dasar penyusunan tarif layanan.

Proses pembuatan BBJP itu sendiri meliputi:

  1. Kedatangan sampah segar. Sampah segar datang lalu ditumpahkan ke dalam area pemilahan, Sampah yang dapat diolah bisa dari berbagai jenis dan sumber sampah, seperti sampah kota/sampah buangan dari rumah tangga, sampah pasar dan sampah sapuan jalan atau taman kota.
  2. Pemilahan dan penimbangan. Disesuaikan dengan komposisi yang dipilih, untuk kayu besar perlu proses chipping terlebih dahulu.
  3. Penyiapan bioaktivator. Larutan bioaktivator terdiri dari berbagai macam bakteri yang diperuntukan untuk proses fermentasi. Bakteri ini dalam kondisi dormant dan perlu diaktifkan supaya “bangun” dengan molase (gula)
  4. Pengisian Boks Reaktor. Diisi per layer 20cm sesuai komposisi sampah pilihan untuk disiram sesuai kebutuhan larutan bioaktivator.
  5. Proses fermentasi. Sampah di dalam boks reaktor ditutup dengan karung goni selama 3 hari, dibuka dan diamkan selama 3 hari berikutnya, sambil dimonitor parameternya. Umumnya, hari ke 6 panen lalu diangin-anginkan sampai moisture <20%.
  6. Proses Pencacahan. Proses pencacahan yang dilakukan melewati tiga proses yakni cacah kasar -> cacah halus -> packaging.

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung biaya yang timbul dari masing-masing aktivitas. Jika sudah mendapatkan hasil perhitungan biaya maka dapat ditentukan tarif layanan untuk layanan BBJP di TPSA Bagendung.

Baca juga: Penentuan Tarif Layanan di TPSA Bagendung Part 1

Tulis Komentar