posted by KonsultanSyncoreConsulting on December 12, 2023

Keuangan merupakan aspek penting dalam kehidupan baik kehidupan individu, organisasi, maupun dalam sebuah perusahaan. Dalam lingkup perusahaan, keuangan menjadi salah satu sumber daya utama dalam menjalankan bisnisnya.

Keuangan menjadi hal yang sangat krusial sehingga butuh pengelolaan yang baik dan terstruktur. Secara terminologi, pengelolaan atau manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, monitoring arus keuangan, pengendalian, hingga pelaporan keuangan yang meliputi dana dan aset dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Begitu pentingnya hal tentang keuangan sehingga perlu direncanakan karena keuangan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan suatu organisasi atau perusahaan dan akan menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik.

Mengingat begitu pentingnya keuangan bagi suatu organisasi maupun perusahaan, biasanya dalam sebuah organisasi atau perusahaan dibentuk tim khusus yang mengurusi keuangan.

Divisi keuangan menjadi bagian dalam perusahaan yang diandalkan untuk mengelola berbagai aset perusahaan. Dalam manajemen keuangan dibutuhkan pula kemampuan untuk mengatur skala prioritas dalam pengalokasian dana sehingga perlu memilah kegiatan yang dapat dikesampingkan guna memenuhi segala kebutuhan utama baik untuk individu maupun perusahaan.

Dalam menjalankan manajemen keuangan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

Membuat Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat membantu dalam mengelola pembiayaan dan budgeting untuk periode waktu tertentu. RAB biasanya dibuat untuk periode satu tahun. Dalam RAB dimuat seluruh aktivitas usaha dalam setahun beserta rencana anggarannya.

Membuat Rencana Anggara Bisnis menjadi cara efektif untuk menjaga kegiatan bisnis tetap pada limit-limit yang sudah ditentukan agar menghindari pembekakan pengeluaran di kemudian hari.

Dalam membuat Rencana Anggaran Biaya, tim keuangan harus memaksimalkan keuntungan perusahaan serta mempunyai wawasan terkait biaya bahan baku khususnya pada kenaikan biaya yang dapat mempengaruhi kenaikan harga pokok penjualan pada perusahaan tersebut.

Monitoring Arus Kas Keuangan

Dalam menjalankan pengelolaan keuangan perlu memonitoring arus kas keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran. Likuiditas dan arus kas perlu dilacak dan dipastikan sehingga mengetahui apakah keuangan di perusahaan dapat memenuhi kewajiban anggaran perusahaan atau tidak.

Sistem Pelaporan Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan yang Baik

Laporan pemasukan dan pengeluaran atau yang biasa disebut laporan arus kas meliputi laporan aktivitas operasi baik pemasukan maupun pengeluaran, laporan mengenai investasi, dan laporan mengenai pendanaan lainnya.

Pelaporan keuangan yang baik hendaknya mampu menganalisis kinerja perusahaan untuk menemukan proyeksi arah masa depan dan membuat dasar keputusan suatu perusahaan.

Laporan keuangan perlu dibuat secara terstruktur dan rinci karena dari laporan keuangan dapat melakukan evaluasi keuangan. Evaluasi keuangan ini dapat mencerminkan apakah keuangan yang dikelola termasuk “sehat” atau tidak.

Evaluasi keuangan juga dijadikan sebagai acuan bagi individu atau perusahaan dalam menentukan arah dan strategi sesuai tujuan yang diinginkan.

Di sisi lain, laporan keuangan memiliki fungsi sekunder sebagai dokumen yang biasanya dipaparkan kepada calon investor untuk menentukan apakah investor tertarik atau tidak menanamkan modal pada suatu perusahaan.

Menggunakan Profit Bisnis Untuk Mengembangkan Usaha

Dalam menjalankan usaha atau bisnis tentu harus terus berkembang dan meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu ciri bisnis yang baik adalah mendapatkan keuntungan atau yang sering disebut dengan profit bisnis.

Pengelolaan profit yang benar adalah dengan digunakan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan suatu bisnis baik yang dilakukan individu maupun perusahaan.

Istilah profit diartikan sebagai pendapatan bersih yang cara menghitungnya perlu memperhatikan banyak komponen seperti biaya HPP dan berbagai pengeluaran yang meliputi gaji/upah, tagihan listrik, biaya operasional, biaya iklan, dan lainnya. Pengalokasian profit dapat membawa dampak positif apabila dikelola dengan baik.

Meminimalisir Risiko Operasional

Risiko operasional apabila tidak diminimalisir maka akan menimbulkan kerugian keuangan yang besar bagi perusahaan. Dalam mengambil keputusan terkait risiko operasional, perlu diidentifikasi penyebabnya.

Pada umumnya, risiko operasional timbul karena disfungsi pada proses internal, kegagalan sistem, dan bisa terjadi pula karena faktor eksternal.

Dalam mengidentifikasi risiko operasional perlu pula direncanakan strategi mitigasi masalah agar sebelum mendapatkan kerugian keuangan yang berarti dapat ditanggulangi dan diminamilir.

Tulis Komentar