Tahun 2014 semua institusi kesehehatan baik itu PPK tingkat 1 semisal puskesmas dan PPK tingkat 2 yang tak lain adalah rumah sakit berlomba-lomba untuk menjadi badan layanan umum. Dengan menjadi badan layanan umum maka masing-masing institusi memiliki keleluasaaan dalam menggunakan dana. Baik itu dari hibah, BPJS dan yang lainnya, tapi perlu dicatat, untuk menjadi badan layanan umum itu tidaklah gampang. Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi antara lain dalam hal penyusunan laporan keuangan.
Pola kerja lama ditinggalkan dan memasuki era baru. Badan layanan umum ini menuntut semua pihak untuk lebih professional dalam hal pemberian layanan ke public. Semua itu akan sebanding karena hal ini akan di ikuti dengan remunerasi, dalam arti setiap pihak yang memberikan lebih maka akan akan mendapat lebih.
Tak salah kalau peserta pelatihan dari Puskesmas Blang Batuh 2, Puskesmas Ubud 1, RSUD Bontang dan Bapelkes Yogyakarta berbondong-bondong mengikuti pelatihan yang di adakan PT Syncore Indonesia pada 16 – 18 Juni 2014 bertempat di Hotel Mutiara Yogyakarta.
Semua peserta berharap sesusai mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan badan layanan umum daerah dapat memperbaiki system yang ada di institusi masing-masing. Memang untuk menjadi badan layanan umum tidak hanya mendasarkan pada aspek pelaporan keuangan semata, tapi tanpa ini semua tidak bisa berjalan.
Di hari pertama ada lima agenda besar yang harus dipahami masing-masing peserta; agenda itu antara lain tentang tata kelola BLUD, ketentuan pelaporan BLUD, format dan setting pelaporan , proses bisnis dan alur transaksi serta pengelolaan dan pencatatan transaksi.
Puas dihari pertama dengan berbagai aturan yang bermacam-macam maka dihari kedua peserta akan dipertemukan langsung dengan praktisi. Pihak yang benar-benar in charge dalam system badan layanan umum yang telah berjalan dan mendapat profit atau manfaat yang begitu besar.
Sesi ini lebih didominasi dengan shearing atau diskusi tentang apa saja perubahan manakala institusi berubah menjadi badan layanan umum. Para peserta yang memang ingin menggali informasi sedalam-dalamnya tidak mau berdiam diri. Mereka sangat atusias untuk aktif dalam diskusi.
Dengan bertemu pihak yang telah berubah menjadi badan layanan umum, peserta menjadi tahu hal-hal apa saja yang bakal terjadi dalam masa peralihan. Mungkin ada penolakan dari beberapa pegawai di bagian tertentu menjadi sesuatu yang wajar.
Sosialisasi dan edukasi yang baik akan merubah pola pikir karyawan yang dulu cenderung dilayani kini akan berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang jauh lebih baik. Sosialisasi dan edukasi ini harus diberikan untuk seluruh bagian tanpa kecuali karena memang kegiatan ini memerlukan partisipasi aktif semua pegawai.
Tulis Komentar