Posts Tagged with di

posted by tami on August 15, 2017
Membangun Pola Pikir untuk Menjadi BLU / BLUDHimbauan dari Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat PPSDM BETKE harus mempersiapkan diri menuju Badan Layanan Umum (BLU). Dan pada tanggal 11 Agustus 2017, KEBTKE mengundang pemateri Syncore yaitu Bapak Rudy untuk memberikan pencerahan mengenai BLU.Badan Layanan Umum (BLU) merupakan Satuan Kerja atau Unit Kerja pada Satuan Kerja di lingkungan kementrian yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.Dari pengertian di atas jelaslah bahwa BLU tidak semata-mata untuk menjalankan bisnis yang sehat . . . Read more
posted by denny on July 17, 2017
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) perlu dipahami oleh instansi terkait. Diantaranya adalah Dinas Kesehatan & Puskesmas.Slama 3 hari dipenghujung pekan yang lalu kami melaksanakan Pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD bersama tim Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan Puskesmas se-Kabupaten Batang. Semangat yang luar biasa. Sabtu - Senin (15-17 Juli 2017) pelatihan berlangsung di Hotel Horison Pekalongan. Dengan narasumber Bapak Soni Haksomo, M.Si., dan Bapak Niza Wibyana Tito, S.Kom., M.Kom..Pelatihan dibuka oleh bapak Wakil Bupati Batang, dihadiri Kepala Dinkes Kab. Batang, dan Kepala Puskesmas se-Kab. Batang.Hari pertama Bapak Soni menyampaikan Teori tentang PPK-BLUD. Suasana pelatihan sangat hangat. . . . Read more
posted by danik on September 9, 2016
Klinik Firdaus Pratama Wirobraja Yogyakarta melakukan kerjasama dengan PT. Syncore Indonesia, pada Jumat, 9 September 2016. Bentuk kerjasama ini merupakan kerjasama dalam hal pendampingan pola pengelolaan keuangan klinik. Pertemuan ini dihadiri oleh Ibu Lita, Bapak Oryzati, Ibu Dewi yang merupakan perwakilan dari klinik Firdaus Pratama dan dari Tim Konsultan dihadiri oleh Bapak Rudy Suryanto dan Saudari Yosita Indriyani. Pada pertemuan ini Bapak Rudy menyampaikan materi terkait tata kelola klinik. Tata kelola keuangan klinik didasarkan pada standar akreditasi klinik, dimana nantinya pengelolaan keuangan tidak bisa lepas dari kepemimpinan dan manajemen klinik. Manajemen klinik didasarkan pada poin-poin akreditaasi klinik yaitu, pertama mengenai . . . Read more
posted by danik on September 6, 2016
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi adalah bagaimana mengatur sistem pedokumentasian dokumen. Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi. Berikut ini dasar hukum pedoman penyusunan dokumen akreditasi: 1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik . . . Read more
posted by danik on September 5, 2016
Akreditasi adalah pengakuan terhadap fasilitas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut telah memenuhi standar akreditasi. Berikut ini tips dan saran dari drg. Nunik Rimawati, M.Kes untuk persiapan Akreditasi Puskesmas :1.Apabila ada akreditasi usahakan semua terlibat. 2.Harus ada komitmen di setiap Pokja, indikator komitmen adanya menyediakanwaktu untuk mencapai tujuan dan mau terlibat. 3.Harus ada uraian tugas untuk masig-masing bagian. 4.Harus ada kekompakan untuk setiap masing-masing pokja.5.Untuk yang sedang memulai akreditasi lebih baik tetapkan target sesuai dengan kondisi yang ada, jangan terlalu mematokkan standar yang tinggi apabila masih dalam tahap . . . Read more
posted by danik on September 3, 2016
PT. Syncore Indonesia mengadakan workshop yang bertemakan “Persiapan Akreditasi Puskesmas” bertempat di Puskesmas Wiradesa Pekalongan, pada 2-3 September 2016. Workshop ini dihadiri oleh jajaran staff Puskesmas Wiradesa Pekalongan yang menghadirkan narasumber dari pakar akreditasi diantaranya drg. Nunik Rimawati, M.Kes, dr. Ananta Kogam, M.Kes dan Sugiarto, SKM., M.Kes. Acara dibuka oleh dr. Fery Susanto selaku Kepala Puskesmas Wiradesa yang kemudian dilanjutkan sesi pertama penyampaian materi mengenai Langkah-Langkah Persiapan Akreditasi Puskesmas oleh drg. Nunik Rimawati, M. Kes. Pada sesi kedua dr. Ananta Kogam menyampaikan materi mengenai Pengendalian Dokumen dan pada hari kedua dilakukan Konsultasi dan Review pokja 1, 2 dan 3 Puskesmas . . . Read more
posted by admin on August 28, 2016
BABJUDULJUMLAH STANDARJUMLAH KRITERIAJUMLAH ELEMEN PENILAIAN (EP)IPenyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)31359IIKepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)629121IIIPeningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR)1732IVUpaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS)31053VKepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM)722101VISasaran Kinerja UKM (SKUKM)1629VIILayanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)1033151VIIIManajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)736172IXPeningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)41258Standar-standar diatas bisa dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaituKelompok standar Administrasi dan Manajemen Bab I: Perencanaan puskesmasAkses masyarakat thd puskesmasEvaluasi kinerja puskesmasBab II: Tatakelola sarana, pengelolaan sdmPengelolaan Puskesmas: pengorganisasian, komunikasi dan koordinasi, pengelolaan keuangan, pengelolaan data dan informasiBab III: Peningkatan mutu dan manajemen risikoKelompok Standar UKM Bab IV: Analisis kebutuhan . . . Read more
posted by admin on August 28, 2016
 Esensi dari Bab III, VI dan IX adalah membahas tentang program mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien. Bab ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya yaitu tentang konsep mutu.Bab III Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)Standar 3.1 Peningkatan Mutu dan Kinerja PuskesmasKriteria 3.1.1 Penanggungjawaban mutu, tugas, tanggungjawab dan wewenangKriteria 3.1.2 Perencanaan mutu & kinerja perbaikan mutu berkesinambungan: Koreksi, tindakan korektif, preventifKriteria 3.1.3 Peran, Pimpinan & Seluruh KaryawanKriteria 3.1.4 Internal auditKriteria 3.1.2 Rapat Tinjauan Manajemen (salah satunya membahas hasil internal audit)Kriteria 3.1.5 Pemberdayaan PenggunaKriteria 3.17 Kaji banding kinerja antar PuskesmasBab VI Sasaran Kinerja UKM Perbaikan Kinerja UKM Kepala Puskesmas dan jajarannya bertanggungjawab dalam membudayakan . . . Read more
posted by admin on August 28, 2016
 Esensi dari Bab III, VI dan IX adalah membahas tentang program mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien. Bab ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya yaitu tentang konsep mutu.Bab III Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)Standar 3.1 Peningkatan Mutu dan Kinerja PuskesmasKriteria 3.1.1 Penanggungjawaban mutu, tugas, tanggungjawab dan wewenangKriteria 3.1.2 Perencanaan mutu & kinerja perbaikan mutu berkesinambungan: Koreksi, tindakan korektif, preventifKriteria 3.1.3 Peran, Pimpinan & Seluruh KaryawanKriteria 3.1.4 Internal auditKriteria 3.1.2 Rapat Tinjauan Manajemen (salah satunya membahas hasil internal audit)Kriteria 3.1.5 Pemberdayaan PenggunaKriteria 3.17 Kaji banding kinerja antar PuskesmasBab VI Sasaran Kinerja UKM Perbaikan Kinerja UKM Kepala Puskesmas dan jajarannya bertanggungjawab dalam membudayakan . . . Read more
posted by admin on August 28, 2016
 RCA digunakan untuk menindaklanjuti tingkat risiko tinggi dan ekstrim (kategori kuning dan merah). Langkah-langkah untuk melakukan RCA adalah Bentuk tim RCA untuk suatu kejadianPelajari kejadianAnalisa sebabMenyusun rencana tindakanMelaporkan proses analisis dan temuanMempelajari kejadian bisa dilakukan dengan melakukan langkah-langkah berikut: menentukan masalahMengumpukan bukti-bukti yang nyataMelakukan wawancaraMeneliti lingkungan kejadianMenggambarkan rantai terjadinya kejadianMengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadianMengenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah/diagram tulang ikan untuk mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian. Lanjutkan sehingga dapat dikenali system yang melatarbelakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan lagi untuk melanjutkan.Mengidentifikasi akar-akar penyebab: Faktor manusia, kelalaian, incompetence, system pengelolaan . . . Read more