Apakah di rumah sakit Anda memiliki dua atau lebih tujuan yang saling bertolak belakang?
Rumah sakit seringkali dihadapkan pada tujuan yang bertolak belakang. Contoh paling umum adalah antara peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi biaya. Sementara tujuan meningkatkan kualitas pelayanan memerlukan investasi pada peralatan medis canggih dan pelatihan staf, tujuan efisiensi biaya mengharuskan pengurangan pengeluaran. Refleksi diri memungkinkan rumah sakit untuk meninjau kembali apa yang harus menjadi prioritas. Rumah sakit sebagai social enterprise perlu mengembangkan strategi yang mampu menyeimbangkan kedua tujuan, melalui peningkatan efisiensi operasional tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.
Apakah di rumah sakit Anda ada beberapa pemangku kepentingan yang memiliki jalur formal dan non formal?
Pemangku kepentingan rumah sakit meliputi dokter, perawat, manajemen, pasien, dan pihak eksternal seperti pemerintah dan donor. Interaksi antara pemangku kepentingan ini terjadi melalui jalur formal seperti rapat dan prosedur standar, serta jalur non formal seperti komunikasi interpersonal dan jaringan informal. Rumah sakit perlu mengakui dan memanfaatkan kedua jalur ini untuk memastikan kolaborasi yang efektif dan mengatasi potensi konflik. Memahami dinamika yang ada membantu rumah sakit dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan responsif terhadap kebutuhan semua pihak.
Apakah di rumah sakit Anda memiliki beberapa sumber dana yang saling memberi subsidi silang?
Rumah sakit seringkali memiliki berbagai sumber dana, seperti pendanaan pemerintah, asuransi, pembayaran langsung dari pasien, dan donasi. Subsidi silang adalah mekanisme di mana pendapatan dari satu sumber digunakan untuk mendukung area lain yang memerlukan dana tambahan. Sebagai contoh, pendapatan dari layanan kesehatan premium bisa digunakan untuk subsidi layanan kesehatan bagi pasien kurang mampu. Manajemen yang efektif terhadap berbagai sumber dana ini memungkinkan rumah sakit untuk menjalankan misi sosialnya sambil tetap mempertahankan kestabilan finansial.
Refleksi diri sebagai social enterprise memungkinkan rumah sakit untuk menilai dan meningkatkan strategi dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Dengan mengelola tujuan yang bertolak belakang, memanfaatkan jalur formal dan non formal dalam interaksi pemangku kepentingan, serta mengelola sumber dana dengan subsidi silang, rumah sakit dapat mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi sambil tetap berkelanjutan secara finansial. Proses refleksi ini penting untuk memastikan bahwa rumah sakit terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dan perubahan lingkungan operasional.
Hal tersebut selaras dengan visi dan misi kami, dimana RSID sendiri dirancang khusus untuk mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terkoneksi dengan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Melibatkan elemen Pentahelix yaitu Pemerintah, Akademisi, Praktisi, Non-Governmental Organization, dan Media yang peduli akan kesehatan. Kami percaya bahwa kolaborasi dan pertukaran informasi antar elemen adalah kunci mewujudkan pelayanan kesehatan yang unggul. Dengan begitu, kami siap turut serta mengembangkan rumah sakit Anda untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
Tulis Komentar