posted by danik on October 19, 2016

Standar Penilaian Modul Audit Berbasis Resiko terdiri dari dua poin penting, yaitu kompeensi dan elemen penilaian. Pembahasan untuk masing-masing kompetensi adalah sebagai berikut:

a.Struktur dan Anatomi Laporan Keuangan

Pada bagian kompetensi ini, terdapat 5 kompetensi penting dengan masing-masing elemen penilaiannya. Pembelajaran diukur berdasarkan apakah peserta didik bisa mengerjakan elemen-elemen penilaian. Model pembelajaran adalah diskusi kelas dengan mencermati bukuAudit Berbasis Risiko bagian satu (Audit Rumah Sakit Audit dan Non Audit Tahun 2015) yang masih terdapat kekurangan pada bagian cash-flow Non Audit 2015. Tujuan pembelajaran adalah mahasiswa mengetahui laporan keuangan mendapatan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia.

   

b.Analisa Laporan Keuangan dan Penentuan Akun Signifikan

Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa mengetahui apakah rumah sakit terkait dapat dinilai sehat atau tidak.

Masih diperlukan adanya perbaikan pada modul kunci jawaban, yakni penambahan ilustrasi untuk naik turunnya akun.

Mahasiswa diarahkan untuk dipahamkan ke transaction base terlebih dahulu sebelum ke basis risiko.

   

c.Uji Substantif Kas dan Konsep Prosedur dan Asersi

Salah satu kompetensi yang dibahas adalah mengenai persiapan audit. Persiapan audit yang dilakukan antara lain:

-Per Book WTB (teknik index silang)

-Jumlah secara menurun-mendatar

-Index kertas kerja

Mahasiswa diarahkan untuk tidak melihat halaman, tapi melihat index.

-Program audit

Untuk tahap penyelesaian audit, terdapat dua poin penting yaitu:

-Memo

Memo berisi kesimpulan audit

-Paraf dan Tanggal

Paraf dan tanggal merupakan hal yang sangat penting sebagai pertanggungjawaban audit pada section terkait.

   

d.Analisa Risiko

Tujuan dari kompetensi ini adalah mahasiswa mampu menganalisa risiko bisnis terkait dengan klien. Kemampuan mahasiswa dalam analisis risiko misalnya adalah mampu menjawab pertanyaan berikut:

-Akun-akun apa yang terdapat pada BPJS?

-Apa saja risiko yang mungkin terjadi pada rumah sakit terkait dengan BPJS? Misalnya piutang tidak tertagih, rumah sakit tidak dapat mengklaim pendapatan atau tidak diberi secara penuh dari BPJS.

Risiko diatas kemudian digolongkan menjadi dua, yaitu resiko bisnis (piutang tidak tertagih) dan risiko pengendalian (resiko ketika SPI tidak berjalan).

Proses identifikasi risiko bisnis bisa menggunakan metode sebagai berikut:

IdentifikasiPengukuran

Risiko Bisnis
Meningkatkan piutang tidak tertagih
Risiko Pengendalian
H
Tidak ada verifikasi dari manajer sebelum klaim BPJS
Penyelesaian Audit
H

H

e.Uji Substantif Piutang sebagai Salah Satu Akun Signifikan

Berdasarkan buku audit bagian satu, pada kompetensi ini mahasiswa melakukan kegiatan vouching (membandingkan dokumen dengan angka, tanggal, dan nama customer) dengan tujuan apakah benar bahwa transaksi itu adalah piutang, dan telah diakui pada periode terkait? Jika setelah dilakukan vouching hasilnya sama, maka diberikan tickmark “ⱴ”.

Hal yang perlu diingat adalah setiap akan masuk ke audit, akan selalu melalui tahap persiapan audit (index silang, dll).

Pada kunci audit masih terdapat kekurangan, yaitu perlu ditambahkan umur piutang.

   

f.Penjelasan Analisa Risiko Alur Pengadaan dan Pengeluaran dan Akun Signifikan Persediaan

Pada kompetensi ini, terdapat kegiatan stock opname, yaitu komparasi (perbandingan) antara hasil (data lapangan) dengan data stock opname.

Mengenai akun signifikan, kriterianya adalah sebagai berikut:

-Mengalami increase/decrease lebih dari 20%

-Lebih tinggi dari materialitas tingkat akun (misalnya materialitas tingkat akun telah ditentukan sebesar Rp. 46.000.000,- maka jika terdapat angka yang lebih dari materialitas tingkat akun tersebut, disebut sebagai akun signifikan)

-Apakah akun terkait adalah akun berisiko atau tidak.

   

Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore Disini

Download Materi BLU/BLUD

Software BLU/Non BLUD

   

Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan?

Anda dapat menghubungi:

Rahmadani Lutfiawati

CP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.com

Diana Septi A

CP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.id

Telepon Kantor: 0274 – 488 599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Tulis Komentar