posted by danik on December 20, 2016

PT. Syncore Indonesia melakukan kunjungan ke RSUD Kota Banjar Jawa Barat, pada kamis 11 Februari 2016. Bapak Niza Wibyana Tito selaku direktur Syncore datang langsung ke RSUD Kota Banjar menemui diriktur RSUD Kota Banjar. Beliau menyampaikan maksud kunjungan ke RSUD Kota Banjar adalah untuk ekspose aplikasi software keuangan BLUD.

Suatu BLUD diwajibkan untuk membuat Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Laporan Keuangan. Dalam penyusunan RBA sebaiknya kepala unit harus dilibatkan langsung dalam penyusunannya, agar tiap kepala unit dapat mempertanggungjawabkan anggaran yang dikeluarkan dan bisa mengevaluasi kinerja tiap unitnya.

Dalam anggaran belanja BLUD dikelompokkan menjadi 3, yaitu : belanja pegawai, belanja barang & jasa, dan belanja modal. Untuk mempermudah pencatatan dikelompokkan kembali di tiap kelompok menjadi biaya operasional (biaya pelayanan) dan biaya non operasional (biaya administrasi & umum).

Rencana Bisnis Anggaran (RBA) merupakan penjabaran dari RKA yang telah dibuat. Pada RBA Bab III RSUD Banjar masih kurang sesuai peraturan.

 

Dari diskusi tersebut ada beberapa pertanyaan yang menarik, berikut sekilas petikan tanya jawab:

Apakah aplikasi Syncore ini berbenturan dengan sistem aplikasi SIM-RS?

SIM-RS yaitu menginput pendapatan Rumah Sakit. Sedangkan sistem aplikasi syncore untuk pelaporan secara BLUD, jadi data yang diinput itu rekapan bukan rincian. Jadi sistem syncore ini bukan menggantikan namun melengkapi dan sebagai bentuk verifikasi antara keuangan.

   

Apakah daftar belanja persediaan (pengelolaan persediaan) bisa masuk aplikasi?

Untuk pengelolaan persediaan berada di keuangan, di sistem aplikasi syncore hanya rekapan berupa rupiah. Untuk perhitungan tetep dengan kebijakan RS dan aturan pemerintah.

 

Apakah aplikasi syncore ini ketika menggunakannya data otomatis akan mengganti dari RKA ke RBA?

Iya, otomatis akan masuk ke RBA.

 

RBA apakah di bagian perencanaan atau di bagian keuangan?

Untuk RBA sebaiknya kepala tiap unit terlibat untuk paham jelas RSB dan untuk bagian keuangan membuat proyeksi di Bab IV.

 

Untuk aplikasi syncore ini perlu diconectkan dengan dinas keuangan agar kita tidak kerja dua kali. Atau bagaimana?

Aplikasi SIMDA itu tetep masuk dalam APBD sebagi pelaporan SAP, sedangkan aplikasi syncore ini sebagai pelaporan SAK. Untuk BLUD sekaranglaporannya akan diaudit eksternal.

 

Bagaimana idealnya input aplikasi syncore? Apakah harus tiap ruangan atau konsep online?

Untuk realisasi pedapatan di entry pendapatan harian. Kasir merekap pendapatan, untuk STS ke bagian keuangan dan untuk diverifikasi. Jadi untuk input aplikasi ini bisa di bagian keuangan saja dan bisa disesuaikan hak aksesnya.

 

Kalau ada status piutang pasien, sebaiknya pencatatannya bagaimana?

Sebaiknya menggunakan metode cash to accrual basis. Jadi ketika pasien itu habisnya 1 juta dan mereka hanya bisa bayar 500 ribu, maka pada saat pencatatan pertama ada pendapatan 500rb dan piutang 500rb. Untuk pencatatan accrualnya dilakukan pada saat akhir masa periode, misal Triwulan pertama maka dicatat pada Bulan Maret.

 

Apakah bisa jika ingin melihat realisasi vs anggaran per unit atau per kinjungan?

Untuk aplikasi syncore ini belum bisa, karena aplikasi ini sistem per kelompok akun.

 

Apakah aplikasi ini ada perbedaan operator di pendapatan dan belanja?

Sebaiknya ada, karena jika pendapatan dan belanja dipengang oleh satu orang maka jika diaudit akan langsung kena. Namun, tidak ada masalah jika memang harus 1 orang karena ini bisa dibuatkan hak aksesnya.

 

Apakah bisa memasukkan SAP akrual?

Dalam aplikasi ini akan otomatis keluar 2 laporan, yaitu laporan SAK & SAP dan sistem ini akan diperbaiki dalam waktu 1 bulan agar Maret sudah bisa digunakan.

 

Apakah konsep penyusutan ini sama dengan SIMBADA atau BMN?

Di dalam aplikasi ini yang diinput adalah nominalnya, untuk perhitungannya tetap dengan aplikasi yang biasa digunakan.

  

  

Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore Disini

Download Materi BLU/BLUD

Software BLUdanBLUD

   

Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan?

Anda dapat menghubungi:

Rahmadani Lutfiawati

CP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.com

Diana Septi A

CP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.id

Telepon Kantor: 0274 – 488 599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Tulis Komentar